Rabu, 27 November 2019

PROSESSOR TERBARUUU, CORE I9-9900K


Pembuat chip Intel baru saja mengumumkan jajaran prosesor generasi ke sembilan. Prosesor generasi ke sembilan yang diumumkan Intel antara lain, i5-9600K, i7-9700K, dan i9-9900K. Bahkan untuk Intel Core i9-9900K diklaim sebagai prosesor gaming terbaik di dunia.
Vice President and General Manager, Desktop, Systems and Channel, Client Computing Group Intel, Anand Srivatsa mengatakan, selain processor generasi ke sembilan, Intel juga mengumumkan prosesor lain Intel Core seri X dan prosesor Intel Xeon W-3175X. “Perkenalan lini prosesor desktop terbaru Intel yang hadir dengan performa dan fitur-fitur mengagumkan untuk menjawab berbagai kebutuhan konsumen, mulai dari gaming hingga pembuatan konten,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya kepada JawaPos.com, Rabu (10/10).
Menurut dia, seorang gamer, kreator, ahli, maupun lainnya kini dapat menggunakan aplikasi workstation paling canggih. “Intel bersama mitra-mitra kami berfokus untuk menghadirkan platform dengan performa kelas dunia, serta platform dengan kemampuan yang melebihi kebutuhan pengguna,” jelas Anand.
Intel Generasi kesembilan, Intel prosesor Terbaru, Intel prosesor generasi ke-9
Ketiga prosesor Intel Core Generasi ke-9 yang diluncurkan hari ini (i5-9600K, i7-9700K, dan i9-9900K) diklaim bakal menawarkan pengalaman penggunaan yang cepat dan kaya bagi para gamer. Hal ini berkat jumlah core hingga 8 dan jumlah thread hingga 16 frekuensi single-core turbo hingga 5,0 GHz, serta Intel Smart Cache sebesar 16 MB.
Prosesor desktop Intel Core Generasi ke-9 juga menghadirkan unlocked ‘K’ SKU di setiap level brand dan memiliki hingga 40 platform PCIe 3.0 lanes untuk peningkatan sistem dengan tujuan gaming, pembuatan konten, maupun overclocking.
Lebih jauh, untuk merealisasikan seluruh potensi dari prosesor Intel Core Generasi ke-9, Intel turut mengenalkan chipset berseri Z390. Chipset Intel Z390 dikatakan memiliki USB 3.1 Gen 2 terintegrasi berkecepatan tinggi, serta Intel Wireless-AC terintegrasi dengan dukungan untuk Wi-Fi berkecepatan Gigabit. Prosesor Intel Core Generasi ke-9 juga kompatibel dengan semua motherboard chipset Intel 300 Series, sehingga akan memperluas pilihan konsumen.
Sementara untuk seri X (i7-9800X, i9-9820X, i9-9900X, i9-9920X, i9-9940X, i9-9960X, dan i9-9980XE), prosesor X baru untuk platform desktop Intel ini disebut paling scalable dengan beragam jumlah core dan kemampuan I/O, serta detail pada prosesor Intel Xeon W-3175X. Intel mengklaim prosesor tersebut didesain dengan frekuensi tinggi dan dilengkapi dengan fitur platform yang sesuai bagi beban kerja ringan maupun berat. Prosesor ini dirancang untuk menangani tugas dan aplikasi yang paling penuh tuntutan.
Prosesor Intel Core seri X terbaru menawarkan beberapa pilihan mulai dari 8 hingga 18 core. Intel Core seri X terbaru menawarkan kinerja premium dan teknologi platform yang dapat membantu para kreator. Dengan hingga 18 core, 36 thread, Intel Smart Cache 24.75 MB, serta hingga 68 platform PCIe lanes, sistem berbasis prosesor Intel Core seri X memungkinkan kreator untuk merekam, melakukan encode, mengedit, merender, dan melakukan transcode secara cepat dan bersamaan

KIat meraih sholat khusyu



Secara bahasa khusyu’ berarti as-sukuun (diam/tenang) dan at-tadzallul (merendahkan diri). Sifat mulia ini bersumber dari dalam hati yang kemudian pengaruhnya terpancar pada anggota badan manusia.
Khusyu’ dalam ibadah kedudukannya seperti ruh/jiwa dalam tubuh manusia, sehingga ibadah yang dilakukan tanpa khusyu’ adalah ibarat tubuh tanpa jasad alias mati.
Allah Ta’ala memuji para Nabi dan Rasul-Nya dengan sifat mulia ini. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya) :
Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka (selalu) berdoa kepada Kami dengan berharap dan takut. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ (dalam beribadah)” (QS. al-Anbiyaa’: 90).
Allah Ta’ala menjadikan sifat agung ini termasuk ciri utama orang-orang yang sempurna imannya dan sebab keberuntungan mereka, dalam firman-Nya:
 “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya” (QS al-Mu’minuun: 1-2)”.
Kiat-Kiat Meraih Shalat Khusyu’ Menurut Tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Dalam meraih shalat khusyu’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan kiat-kiat yang jelas, bahkan para ulama telah membuat bab-bab dalam kitab-kitab mereka, seperti Imam Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah membuat Bab Anjuran Khusyu’ dalam Shalat.
Syaikh Muhammad bin Sholeh al-Munajjid rahimahullah dalam kitab beliau “33 Kiat Mencapai Khusyu’ dalam Shalat” menjelaskan; bahwa untuk mencapai khusyu’ dalam shalat ada dua hal pokok yang perlu diperhatikan:
  1. Memperhatikan hal-hal yang mendatangkan kekhusyukan dalam shalat.
  2. Menolak hal-hal yang menghilangkan kekhusyukan dan melemahkannya.
Untuk kesempatan ini kita hanya akan mengangkat point pertama yakni, memperhatikan hal-hal yang mendatangkan kekhusyuan dalam shalat. Hal yang harus diperhatikan tersebut diantaranya:
a. Mempersiapkan diri sepenuhnya untuk shalat
Adapun bentuk-bentuk persiapannya yaitu: ikut menjawab azan yang dikumandangkan oleh muazin, kemudian diikuti dengan membaca do’a yang disyariatkan, bersiwak karena hal ini akan membersihkan mulut dan menyegarkannya, kemudian memakai pakaian yang baik dan bersih.
Diantara bentuk persiapan lain adalah berjalan ke masjid dengan penuh ketenangan dan tidak tergesa-gesa, lalu setelah sampai di depan masjid, maka masuk dengan membaca do’a dan keluar darinya juga membaca do’a, melaksanakan shalat sunnat Tahiyyatul masjid ketika telah berada di dalam masjid, merapatkan dan meluruskan shaf, karena syetan berupaya untuk mencari celah untuk ditempatinya dalam barisan shaf shalat.
b. Tuma’ninah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu tuma’ninah dalam shalatnya, sehingga seluruh anggota badannya menempati posisi semula, bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan orang yang buruk shalatnya supaya melakukan tuma’ninah sebagaimana sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam:“Tidak sempurna shalat salah seorang diantara kalian, kecuali dengannya (tuma’ninah).”
c. Mengingat mati ketika shalat
Hal ini berdasarkan wasiat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Apabila engkau shalat maka shalatlah seperti orang yang hendak berpisah (mati)”. (HR. Ahmad V/412, Shahihul Jami’, no. 742)
d. Menghayati makna bacaan shalat
Al-Qurân diturunkan agar direnungkan dan dihayati maknanya, sebagaimana firman-Nya ‘Azza wa Jalla: “Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh berkah, supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran”. (QS. Shaad: 29)
Sikap penghayatan tidak akan terwujud kecuali dengan memahami
makna setiap yang kita baca. Dengan memahami maknanya, maka seseorang akan dapat menghayati dan berfikir tentangnya, sehingga mengucurlah air matanya, karena pengaruh makna yang mendalam sampai ke lubuk hatinya. Dalam hal ini Allah Subhânahu wa Ta’âla berfirman: “Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Robb mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang yang tuli dan buta”. (QS. al-Furqan: 73)
Di dalam ayat yang mulia ini Allah Subhânahu wa Ta’âla menjelaskan betapa pentingnya memperhatikan makna dari ayat yang dibaca.
e. Membaca al-Qurân dengan tartil
Hal ini berdasarkan firman Allah Subhânahu wa Ta’âla: “Dan bacalah al-Qurân dengan perlahan-lahan”. (QS. al-Muzammil: 4)
f. Meyakini bahwa Allah Subhânahu wa Ta’âla akan mengabulkan permintaannya ketika seorang hamba sedang melaksanakan shalat
Dalam hal ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits Qudsi: “Allah Subhânahu wa Ta’âla berfirman: ‘Aku membagi Shalatku dengan hamba-Ku-menjadi dua bagian, dan bagi hambaku setiap apa yang dia minta. Jika hamba-Ku mengucapkan Alhamdu lillahi Robbil’âlamin, Allah Subhânahu wa Ta’âla berfirman: ‘hamba-Ku telah menyanjung-Ku. Jika ia mengucapkan Mâ likiyaumiddin, Allah Subhânahu wa Ta’âla berfirman: ‘Hamba-Ku telah memuliakan dan mengagungkan-Ku”. (Shahih Muslim, Kitabus Shalat, Bab Wajibnya Membaca al-Fatihah dalam Setiap Rakaat)
Hadits yang mulia ini menjelaskan kepada kita bahwa seseorang yang sedang melaksanakan shalat, yaitu ketika ia membaca al-Fatihah maka bacaan tersebut mendapat balasan langsung dari Allah ‘Azza wa Jalla, maka ini akan menjadi pendorong kita dalam mencapai kekhusyukan.
g. Meletakkan sutrah.(tabir pembatas) dan mendekatkan diri kepadanya
Hal ini lebih bertujuan untuk memperpendek dan menjaga penglihatan orang yang sedang melaksankan Shalat, sekaligus menjaga dirinya dari setan. Disamping itu juga dapat menjauhkan diri dari lalu lalangnya orang yang lewat di sekitar kita, karena lewatnya orang lain secara hilir mudik dapat mengganggu kekhusyukan shalat.
Dalam hal ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika salah seorang diantara kalian melaksanakan Shalat dengan menggunakan tabir, maka hendaklah ia mendekat padanya, sehingga syetan tidak akan memotong Shalatnya”.(HR. Abu Daud, no. 446/1695)
h. Melihat kearah tempat sujud
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha: “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika sedang shalat, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menundukkan kepala serta mengarahkan pandangannya ke tanah (tempat sujud)”. (HR. al-Hakim 1/479, dinilai shahih oleh al-Albani)
i. Memohon perlindungan kepada Allah Subhânahu wa Ta’âla dari godaan syetan
Godaan syetan akan selalu datang kepada siapa saja yang akan menghadap Allah Subhânahu wa Ta’âla, oleh karena itu seorang hamba hendaknya tegar dalam beribadah kepada Allah Ta’âla, seraya tetap melakukan amalan-amalan zikir ataupun shalat,dan jangan sampai goyah, sebab dengan selalu menekuni hal-hal tersebut,godaan dan tipu daya syetan akan hilang dengan sendirinya. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Sesungguhnya tipu daya syetan itu adalah lemah.(QS. an-Nisa’: 76)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika seorang diantara kalian berdiri shalat, maka datanglah syetan, kemudian ia mengacaukannya (mengacaukan shalatnya dan memasukkan padanya keraguan) sehingga tidak mengetahui berapa rakaat ia shalat. Jika salah seorang diantara kalian mendapati hal demikian, maka hendaklah ia bersujud dua kali ketika dia sedang duduk”. (HR. Bukhari)
Demikianlah beberapa kiat-kiat dalam meraih shalat khusyu’, semoga dengan mengetahuinya akan mengantarkan kita menuju kenikmatan ibadah shalat dengan khusyu’. Amiin. Wallahu a’lam.